Lanjutan dari post sebelumnya tentang ilmu yang diperoleh dari Prof.Michael Chia, PhD. selama menjadi dosen tamu di FIK UNY.
Duduk bukanlah hal yang asing bagi seorang siswa. Tiap masuk kelas, tiap menerima pelajaran, tiap berdiskusi, tiap rapat, hampir semuanya dilakukan dengan duduk. Duduk menjadi sebuah kewajiban yang menunjukkan kesopanan dan penghargaan.
Bayangkan jika ada anak murid yang berdiri di kelas saat gurunya menerangkan pelajaran. Pasti anak tersebut langsung di cap nggak sopan. Atau mungkin dicap tidak menghargai guru.
Bahkan, berdiri menjadi sebuah aktivitas yang identik dengan “hukuman”. Coba saja lihat, ada anak rame saja di kelas, pasti dia disuruh berdiri. Ada anak yang tidak mengerjakan PR, dia juga disuruh berdiri di depan kelas atau di luar kelas. Acapkali ditambah mengangkat salah satu kaki dan memegang kupingg, ckckckck…. Yah, begitulah bagaimana suatu aktivitas berdiri lekat dengan simbol hukuman dalam sistem pendidikan kita.Padahal, aktivitas berdiri, berjalan berkeliling, dan aktivitas aktif lainnya penting bagi anak-anak dan bahkan untuk kita juga.
Jika anak sekolah dari jam 7 – 13.30, dengan diselingi 2x istirahat yang totalnya hanya sekitar 30 – 40 menit, maka praktis anak menghabiskan waktu untuk duduk selama 6 jam an selama di sekolah.

Belum lagi saat perjalanan ke sekolah ataupun pulang sekolah, ketika diantar pake motor atau mobil, lagi-lagi anak duduk. Bahkan saaf istirahat sekolah pun anak duduk dengan takzim makan di kantin. Ketika makan di rumah, menonton tv, main game komputer, akses social media, belajar, lagi-lagi anak duduk.
Trus kapan aktifnya? Padahal seperti disebutkan sebelumnya:
1 batang rokok mengurangi harapan hidup selama 11 menit.
1 jam duduk mengurangi haralan hidup selama 22 menit!!!
Maka dari itu, diperlukan terobosan baru untuk mengurangi waktu duduk ini.
Guru atau dosen bisa sangat membantu mengurangi waktu duduk siswa dengan cara berikut ini.
Pertama, bebaskan siswa jika memilih untuk tidak duduk atau sesekali berdiri di kelas. Mungkin ini hal yang fenomenal bagi sistem pendidikan kita. HAH?! siswa mendengarkan penjelasan guru sambil berdiri? Apa kata dunia?
Ya, memang ini adalah hal yang baru bagi kita. Tapi, bayangkanlah. Betapa besar impact yang kita lakukan dengan menerapkan hal sederhana ini di kelas. Jangan salah, bisa jadi siswa justru lebih mudah menerima materi ketika mereka tidak harus duduk anteng ayem di kelas. Dengan berdiri atau bahkan berjalan keliling kelas dengan tenang, aliran darah siswa akan semakin lancar. Hasilnya, justru siswa terhindar dari mengantuk dan cenderung lebih siap atau mudah menerima materi.
Jika guru kemudian berpikir. Aduh, ini kan hal yang tabu! Menyalahi kenormalan situasi kelas secara umun.. Maka, ingat! Guru adalah BOS di kelasnya sendiri. Bagaimana cara guru mengelola kelas selama pembelajaran adalah haknya selama guru menjalankan kewajibannya dan menyampaikan pelajaran sebagaimana mestinya. Maka, hilangkan ragu untuk memulai aturan baru ini di kelas anda.
Sumber gambar: citayamarea.blogspot.com
Kedua, awali atau selingi materi yang anda berikan dengan sedikit gerak. Gerak 5 menit di awal atau di tengah-tengah pembelajaran cukup untuk merilekskan dan meningkatkan peredaran darah siswa. Hasilnya, siswa tidak lagi jenuh dan ngantukan di kelas.
Caranya gimana? download lagu-lagu hits yang ceria dan minta siswa bergerak bebas sesuai irama lagu. Guru juga bisa memilih memberi contoh gerakan dan semua siswa mengikuti, misalnya gerak kombinasi tangan-kaki, membuat kereta mengelilingi kelas sambil pijit-pijit, dsb.
Bisa juga melalui game tanpa lagu. Misalnya game up-down-right-left. Saat guru bilang up, maka siswa wajib berdiri sambil mengangkat kedua tangan ke atas. Down- siswa duduk, kedua tangan di atas paha. Right- siswa berdiri mengarahkan kedua lengan ke sisi kanan tubuh. Left- siswa berdiri mengarahkan kedua lengan ke sisi kiri tubuh. Berikan aba-aba dari lambat ke cepat. Kemudian minta siswa melakukan kebalikan dari aba-aba. Misal saat bilang up, maka siswa melakukan down. Game sederhana selama 5 menitan ini akan membuat siswa gembira, aktif, dan ceria sekaligus membuat mereka fresh lagi sebelum lanjut menerima materi.
Dan lagi, waktu duduk mereka jadi berkurang. Susun juga game-game lain yang lebih seru lagi.
Intinya, bebaskan siswa berdiri selama kelas. Biarkan mereka berjalan berkeliling asalkan tetap fokus mendengarkan pelajaran dan tenang sehingga tidak mengganggu kawannya yang lain.
Mungkin ini terdengar simpel. Tapi, bayangkanlah, betapa ini amat berarti bagi siswa untuk mengurangi waktu duduknya.
Yang terpenting, beri mereka contoh. Jadi saat guru menerangkan jangan duduk saja terus. Berdirilah, berjalan dari sisi satu kelas ke sisi yang lain, dari depan ke belakang, memutar kelas, supaya siswa mendapat contoh nyata dan semua siswa merasa mendapat perhatian yang sama dari gurunya.
Sudah siap melakukannya?
Yuk, kita praktekkan mulai besok di kelas! Dan share di sini ya bagaimana hasilnya.