Judul artikel ini kunamakan balada karena memang seperti inilah yg kurasakan.
Setelah berpusing-pusing menyiapkan dg seksama PDT di Jakarta dg membawa anak, ternyata kabar mengejutkan q dapatkan sekitar 1 bulan setelah pengumuman beasiswa dan 1 bulan sebelum pelaksanaan PDT.
Ya! Lokasi PDT ku dipindah dari Jakarta ke Denpasar.
Entah aku harus senang atau apa dg kenyataan ini, krn sepertinya banyak peserta lain yg menginginkan lokasi PDT di Denpasar. Masalahnya adalah krn saya berencana bawa anak selama PDT di Jakarta dari lokasi domisili saya di Jogja. Saya sudah cari info apartemen dan day care buat anak di sekitar apartement. Apalagi day carenya muslim sehingga sudah cocok bgt dg kondisi ini.
Eh lha kok tiba2 dipindah ke Denpasar. Tentunya harus cari semua info akomodasi dari awal dan ternyata cuma ada 1 day care muslim yg itupun sudah penuh kuotanya.
Aku pun terhenyak!
Apa yg harus kulakukan? Apakah kekeh minta ditempatkan di Jakarta atau bagaimana?
Di sisi lain, memang seumur hidup aku belum pernah menginjakkan kaki ke pulau dewata ini. Sudah sejak lama aku menginginkan utk pergi ke sana.
Aku pun bertanya-tanya, apa hikmah dari kejadian ini?
Mengingat bahwa di pulau dewata mayoritas agamanya hindu dan ketiadaan day care muslim utk anak krn penuhnya kuota, apakah ini berarti tanda bahwa memang sebaiknya aku meninggalkan pengasuhan anak ke suami, keluarga dan pengasuh selama PDT? Tentunya ini sangat berseberangan dg prinsipku yg berusaha membawa anak kemanapun aku pergi, apalagi dlm jangka waktu lama seperti PDT ini yg akan berlangsung 5 bulan (4,5 bulan di Denpasar, 2 minggu di Jakarta utk PhD Extension Program).
Sampai dg ditulisnya artikel ini, aku masih selalu berdoa memohon petunjuk pd Allah mengenai pengasuhan anak selama PDT.
Aku percaya bahwa Allah akan menghadirkan kemudahan dibalik kesulitan-kesulitan ini.
Sumber: http://dinasuciwahyuni.blogspot.co.id/2015/09/ayat-ayat-al-quran-tentang-semangat.html?m=1
Hanya pada Allahlah q titipkan anakku karena hanya Ia lah sebaik-baik pelindung.
Minggu ini rencananya aku akan ke Denpasar utk cari kos2an dan datang langsung ke day care muslim di sana utk bahan kajian sebelum memutuskan akhirnya bagaimana.
Sampai tahap ini, simbahnya menyampaikan supaya anak ditinggal di rumah krn insyaallah supporting systemnya jelas. Namun aku masih ragu.
Mampukah diri ini bolak-balik Jogja Denpasar? Seberapa sering saya mampu dari berbagai segi?
Bagaimana jg pengasuhan anak selama saya tinggal?
Ah, saya pun masih harus menyiapkan tinggal di Jakarta 2 minggu nantinya krn PhD Extension Program hanya ada di Jakarta saja.
Sampai tahap ini, diri ini masih bertanya-tanya mengenai hikmah dari semua kejadian ini.
Namun ku yakin, insyaallah dg pertolongan dari Allah aku akan mampu menghadapi semua ini. Seperti dijanjikan dalam firman-Nya.
“Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar baginya, dan memberinya rizki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya, Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu kadarnya” (Q.S. Ath-Thalaq: 2-3)
Apakah ini cara Allah supaya saya bisa menginjakkan kaki ke Denpasar?
Lalu bagaimana hikmah terkait pengasuhan anak ini?
Apa saya tetap harus mengkondisikan membawa anak ke Bali? Atau meninggalkannya yg terasa sangat berat?
Semoga Allah memberikan jalan yg terbaik dan kemudahan bagi urusan-urusan kami. Aamiin…
Sumber: http://dinasuciwahyuni.blogspot.co.id/2015/09/ayat-ayat-al-quran-tentang-semangat.html?m=1
Bantulah kami Ya Allah… Bimbinglah kami dalam memilih jalan terbaik menurutMu. Karena bukanlah diri kami yg tau apa yg terbaik bagi diri kami. Namun Engkau lah yg tau apa-apa yg terbaik bagi diri kami.
Kabulkanlah doa kami. Aamiin…
Fitria Dwi Andriyani 