Cerita Sore Ini (Masang Plat Mobil)

IMG_20180805_161636
Dok.pribadi

Setelah melalui beberapa tahap dramatis dalam upaya mencari mobil yang murah namun kondisinya bagus, alhamdulillah Allah rejekikan saya mendapatkan mobil sesuai kriteria dengan bantuan teman. Sharing tentang hunting mobil insyaAllah akan saya ceritakan di lain waktu karena panjang ceritanya.

Berkat karunia Allah melalui bantuan teman-teman dari Libya, Bangladesh dan teman-teman lain di belakang layar yang tidak saya ketahui, saya alhamdulillah bisa membawa pulang mobil yang bagus sesuai kondisi dan kemampuan saya.

Singkat cerita, mobil ini tidak teregistrasi dan tidak memiliki RWC (roadworthy certificate/safety certificate). Jadi saya harus mengurus kedua hal tersebut supaya dapat mengendarai mobil dengan legal. Sebelumnya, atas bantuan temannya teman yang seorang dealer, mobil tersebut dapat dibawa dari tempat penjualnya ke tempat tinggal saya di Springfield yaitu dengan menggunakan plat dealer trade (FYI, jarak tempuh 1 jam lebih pakai highway jadi jauuuh),. Dengan menggunakan plat tersebut maka mobil bisa dipindahkan secara legal. Jika tidak ada plat tersebut maka kita sama sekali tidak boleh mengendarai mobil tersebut di jalan raya.

Screenshot_2018-08-07-08-24-44-223_com.google.android.apps.maps.png
Ilustrasi jarak tempuh untuk menjemput mobil. Source: map.google.com

Jika mau mengendarainya untuk mendapatkan RWC atau mengurus registrasi (REGO), maka kita harus mengurus unregistered permit vehicle dan membayar sekian puluh dolar. Opsi lain yaitu dengan menderek mobil tersebut. Intinya perlu keluar biaya lumayan mahal. Alhamdulillah dengan bantuan teman, kami bisa legal memindahkan mobil tersebut secara gratis.

Nah PR pertama sebelum registrasi mobil, saya wajib memiliki sertifikat laik jalan mobil alias RWC. Pengurusan RWC ini kalo dari web pemerintah Queensland tentang transportasi disebutkan sekitar $80 an. Namun setelah mencoba telepon beberapa mekanik dan bengkel resmi yang berhak mengeluarkan sertifikat ini, ternyata biayanya ada yang meminta $110 dan $120. Jadi sekitar itulah, $1 AUD sekitar Rp 10.800 sekarang, monggo dikalikan ya, hehe… Intinya lumayan mahal. Itupun kalo ternyata tidak lulus RWC, maka kita harus repair mobil sampai memenuhi syarat RWC. Alhamdulillahnya biasanya ada jaminan. Jadi kalo mobil gak layak dapat RWC, biasanya dikasih waktu sekian hari untuk reparasi mobil untuk nanti diinspek lagi tanpa bayar lagi. Di luar waktu itu, harus bayar lagi dari awal.

Nah, alhamdulillah teman yang membantu mencarikan mobil memiliki teman seorang mekanik. Mereka tau keterbatasan budget yang saya punya, apalagi di sini sendiri family belum nyusul. Teman tersebut pun membantu saya mengecek mobil dan memberikan RWC secara gratis. Alhamdulillah Ya Allah… Tadinya saya berulang kali bertanya berapa biayanya karena memang bagi saya tidak apa untuk membayar karena hal tersebut adalah kerja profesional. Mereka juga ada keluarga yang perlu dinafkahi dan saya sudah mengalokasikan dana untuk itu. Namun mereka menjawab “tidak sister, tidak perlu bayar”. Setelah mengecek, oli mobil saya pun diganti dan bagian-bagian mobil dicek.

IMG_20180807_081014.jpg
Contoh RWC Certificate

Saya tetap tidak enak dan tidak mau jika semua digratiskan. Akhirnya saya berkata pada teman saya “brother, untuk RWCnya kan sudah free, tapi untuk oli dan lain-lain saya bayar ya….” Akhirnya teman saya berkata “nggak sister, nanti tanya sama teman saya (yang mekanik itu) langsung ya”.

Setelah semua proses usai, saya bertanya pada teman mekanik tersebut supaya tetap bayar biaya oli dan lain-lain. Namun tetap ia tidak mau. Mereka berujar “sister, cukup doakan kami dan keluarga kami dalam doamu, itu sudah cukup bagi kami”. Kurang lebih demikian mereka berkata.

Sontak air mata langsung menggenang di mata saya demi menemui ketulusan mereka. Ketulusan yang tidak bisa dihargai dengan apapun. Ketulusan yang mereka lakukan dengan sungguh-sungguh dalam membantu sodara sesama muslim di negeri yang asing ini. Aku pun tergugu. Menemui pertolongan Allah dengan cara yang begitu indah. Dipertemukan dengan orang-orang tulus yang tidak memandang segala sesuatu dari segi bisnis dan uang.

Bukan uang yang mereka pinta dari saya, mereka tidak meminta apapun, namun DOA lah yang mereka pinta. MasyaAllah, Subhanallah… Sungguh baik hati sodara-sodara saya ini. Semoa Allah SWT melimpahkan keberkahan, kesehatan, dan kecukupan rejeki bagi mereka. Semoga mereka mendapat berbagai kemudahan sebagaimana mereka membantu saya, dan semoga nanti Allah mempertemukan kita semua di jannahNya. Aamiin….

Memanglah pertolongan Allah itu sungguh-sungguh luar biasa. Ia datang lewat jalan yang tidak diduga dan disangka. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Saya pun tergugu mengalami hal ini. Dalam budaya hedonis dan pragmatis menemukan ketulusan-ketulusan seperti ini.

————————————————————————————————————————————-

Singkat cerita, setelah mendapat RWC saya perlu mengurus rego supaya mendapat plat mobil dan bisa mengendarai mobil secara legal. Di Springfield, tidak ada kantor untuk mengurus rego. Ada mobil yang melayani di Orion Shopping Centre dekat rumah namun hanya pada jadwal-jadwal tertentu. Setelah saya cek, ternyata masih lama. Padahal saya perlu rego secepatnya alias Senin. Teman saya menawarkan mengantarkan hari Selasa ke kantor transportasi terdekat di Redbank Plain. Namun saya tidak ingin merepotkan. Pun setelah saya cek online di kantor redbank plain hanya melayani transfer ownership dan renewal registrasi. Alhasil untuk registrasi dari awal saya harus cari di cabang lain.

Setelah browsing, saya memutuskan akan mengurus di cabang Sherwood karena lokasinya cuman sekitar 300 m dari Sherwood train station, jadi saya tidak perlu jalan jauh atau cari bus lagi. Sherwood train station ini jaraknya sekitar 6 stop an kalo dari Springfield Central Station, stasiun kereta api terdekat dengan tempat tinggal saya. Saya pun memutuskan mengurus sendiri karena tidak mau merepotkan teman. Selama masih bisa mengurus sendiri, maka saya berusaha mengurus sendiri. Apakali kalo dari segi waktu, kesehatan, dll juga mendukung. Itupun saat mau jalan kaki sejauh sekitar 1,5 km ke stasiun kebetulan teman saya melihat dan menelepon. Ketika saya menyampaikan akan ke stasiun, maka ia menawarkan mengantarkan. Alhamdulillah, saya jadi lebih cepat sampai karena juga mengejar jadwal kereta.

Sampai di Sherwood, urusan alhamdulillah lancar dan saya menerima plat mobil. Saat pulang, saya langsung ke parkiran untuk memasang  plat mobil.

IMG_20180807_083232
Tempat ngurus registrasi mobil di Sherwood. Source: https://www.google.com/search?q=sherwood+transport+service&oq=sherwood+transport+service+&aqs=chrome..69i57j69i60l3j0.12977j0j7&client=ms-android-xiaomi&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8#imagekey=!1e10!2sAF1QipM52fnEcqiaGqGNrkoULFZlVRKF4nEyMjZvu-Oc&istate=lrl:iv&lkt=LocalPoiPhotos&rlimm=8667549170198303659&viewerState=lb

Kemarin teman sudah memberi sekrup terpasang di mobil. Sayangnya, hanya bagian belakang yang berhasil terpasang. Sekrup bagian depan terlalu besar untuk lubang platnya. Saya pun menyudahi karena sudah lapar sekali dan perlu ke kampus.

Akhirnya saya minta sekrup dan pinjam obeng ke teman. Alhamdulillah dia punya sisa sekrup dan alat obeng lengkap karena habis beli mobil dan perlu pasang plat juga. Dia menawarkan bantuan memasang, namun saya menyampaikan akan melakukan sendiri.

Sepulang dari kampus, di tengah gerimis saya ke parkiran dengan niat akan memasang plat kembali dan mengencangkan plat belakang karena tadi masangnya cuman pake tangan. Sekrup yang saya minta dan saya kira pas untuk plat tersebut ternyata kekecilan sehingga plat mobil tidak kencang terpasang. Alhamdulillah saya bawa semua sekrup teman dengan beberapa ukuran. Saya coba satu-satu, yang satu kekecilan yang satu kebesaran. Akhirnya stuck dan saya harus berpikir di tengah gerimis tanpa bawa payung dan jaket. Namun saya tetap akan menyelesaikan memasang plat karena meskipun saya sudah mengurus parking permit dari kampus tapi tetap lebih bagus kalo ada platnya. Saya ingin menyelesaikan urusan legalitas mobil supaya besok bisa memikirkan hal yang lain.

Akhirnya saya berusaha membesarkan lubang pada plat. Saat itu saya tidak bawa pisau, gunting, cutter ataupun alat-alat yang lain. Saya mencoba memasukkan obeng yang ukurannya pas dengan lubang plat dan memutarnya. Alhamdulillah dengan cara tersebut bagian dalam lubang terkikis sehingga saya bisa memasang sekrup pada salah satu lubang plat. Masing kurang 1 sekrup lagi untuk plat depan mobil, namun ternyata lubang plat posisinya agak kurang pas dengan lubang pada mobil. Hal ini membuat susah untuk memasangnya. Saya coba membesarkan lubang lagi dengan obeng yang lebih besar berulang-ulang, namun belum berhasil. Saya tetap mencoba terus tapi tetap stuck gak bisa dan akhirnya curhat pada Allah. “Ya Allah, kok gak bisa ya gimana ini”.

Alhamdulillah Allah Yang Maha Baik memberikan pertolongan. Setelah curhat dan mencoba lagi eh Alhamdulillah bisa berhasil sekrup akhirnya masuk sedikit demi sedikit sampai betul-betul kencang terpasang. Subhanallah, Walhamdulillah, Wa Laa Ilaaha Illallah Allahu Akbar. Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?

Saya pun segera pindah ke bagian belakang mobil untuk mengencangkan plat bagian belakang mobil. Alhamdulillah tidak perlu waktu lama berhasil, dan saat itu hujan pun mulai turun dengan deras.

IMG_20180807_074346
Dok.pribadi. Alhamdulillah plat berhasil terpasang 🙂

Setelah berlindung beberapa waktu di mobil, yang hikmahnya adalah saya jadi membaca dengan lebih detail surat-surat mobil, akhirnya hujan agak reda sehingga saya bisa kembali ke rumah.

Alhamdulillah, akhirnya urusan legalitas mobil selesai. Mobil sudah sah boleh dikendarai di jalan. Tinggal latihan di sekeliling kompleks untuk melancarkan sambil belajar aturan jalan raya sebelum benar-benar turun ke jalan yang penuh dengan highway ini.

Saya pun berefleksi, alhamdulillah ternyata bisa ya mengurus berbagai hal. Alhamdulillah Allah mampukan, Alhamdulillah Allah kuatkan. Kalo di tanah air, pastinya saya akan terima beres karena terkait permobilan diurus suami. Tapi di sini, kita harus mandiri. Meski di kanan kiri ada bantuanpun, tetap tidak enak jika apa-apa minta dibantu. Jika masih bisa dikerjakan sendiri dan diupayakan sendiri maka akan saya upayakan sendiri dengan memohon pertolongan Allah. Namun jika kondisi waktu, tenaga, keamanan, kesehatan dll tidak memungkinkan maka saya akan meminta bantuan teman.

Hidup sendiri tanpa keluarga di negara asing menuntut kita untuk mencermati berbagai hal. Meskipun kita ingin mandiri, ada kalanya untuk alasan keamanan dan kehati-hatian kita meminta bantuan teman. Namun ketika semua aspek dirasa aman dan kita mampu maka kita perlu mengupayakan menyelesaikan urusan sendiri. Tentunya dengan meminta bantuan dari Allah.

Maka dari itu saya bersyukur. Alhamdulillah Allah memberi pertolongan bantuan teman di saat saya tidak bisa menyelesaikan sendiri dan memberi kemampuan untuk menyelesaikan masalah ketika saya memang berjuang ingin mengatasinya sendiri.

Memanglah Allah tidak akan memberi cobaan di luar kemampuan hambaNya. Setelah kesulitan dan kesakitan Allah berikan berbagai bantuan dan kemudahan.

Pun benar adanya janjiNya. Allah akan menolong hambaNya selama hambaNya menolong saudaranya.

Maka marilah kita ringankan hati untuk menolong sesama, dalam wujud apapun yang kita bisa. Karena seperti janjiNya, Ia Yang Maha Penolong pun akan menolong kita dalam berbagai kesusahan kita.

Pertolongan-pertolongan yang saya dapatkan bukan berarti karena baiknya diri saya sehingga pantas mendapatkan hal tsb. Saya menyadari sepenuhnya bahwa diri ini memiliki banyak kekurangan. Pertolongan yang saya dapatkan ini bisa jadi karena pertolongan yang dilakukan oleh keluarga saya pada orang lain, baik suami, kakak, maupun orang tua saya. Mereka membantu orang lain dengan ikhlas dan tanpa pamrih dan karena itulah Allah memudahkan dan membantu urusan-urusan saya.

Yang jelas, pada Allah lah saya bertawakkal dan menyerahkan segala urusan. Ketika sudah berusaha mengupayakan dengan berbagai jalan dan tidak mampu ataupun tidak tahu mana jalan yang sebaiknya ambil, apakah jalan yang diambil benar atau tidak, saya menyerahkan padaNya dan meminta petunjuk jika memang langkah yang diambil salah untuk kembali ke langkah yang benar. Karena kita tidak tahu mana yang terbaik bagi kita.

Seperti dalam firmanNya, bisa jadi kita mengira sesuatu itu baik bagi kita padahal buruk adanya, dan bisa jadi kita mengira sesuatu itu buruk bagi kita padahal itulah yang terbaik. Kita tidak mengetahui. Allahlah yang Maha Mengetahui.

Maka jika dalam kondisi bingung dalam melangkah, akhirnya saya kembalikan pada Allah. Laa hawla walaa quwwata illaa billah….. Laa hawla walaa quwwata illaa billah….. Laa hawla walaa quwwata illaa billah…..

———————————————————————————————————————————–

Oke, sekian dulu posting kali ini ya. Semoga ada manfaat yang bisa diambil.

Springfield, 09.07 pm

 

Advertisement

2 thoughts on “Cerita Sore Ini (Masang Plat Mobil)

  1. Jangan lupa dikasih foto ya, bagus ceritanya tapi hanya bisa membayangkan saja. Lebih baik jika ada fotonya. Biar pembaca lebih bisa menyelami yg kamu alami dek pipit.
    Berjuang tiada henti…
    Semangat terus…
    Semoga Allah selalu melindungimu… Aminnnnn…

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s