Perjalanan pp Australia-Indonesia kemarin, saya memakai pesawat Singapore Airlines karena dipesankan oleh pihak tour kampus, University of Southern Queensland, Australia.
Biayanya dari mana? Alhamdulillah dapet rejeki dari Allah melalui Supervisor. Jadi ongkos PP saya ga keluar ongkos sendiri melainkan didanai dari budget penelitian Supervisor.
Kok bisa?
Alhamdulillah, tidak ada yang tidak mungkin kalau Allah sudah berkehendak. Mungkin ini jalan dari Allah yang Maha Tahu keterbatasan dan kondisi hambaNya ini yg jauh dari anak dan keluarga. Jadi ma Allah diberi rejeki tsb.
Apalagi situasiku beda dg mahasiswa PhD yg lain yg cowok semua dan masih single.
Mungkin Supervisor mempertimbangkan ‘how hard my life with all that bloody assignments and research projects while being apart with my family, specifically with my little son’. Atau entah kemungkinan-kemungkinan lain yg saya ga tau.
Singkatnya, alhamdulillah dapet rejeki bisa pulang!
Nah, karena pesawatnya pake Singapore airlines, maka transit dulu di Singapore.
Waktu pulang Indonesia, transitnya hanya sekitar 2 jam. Namun saat balik Australia, transitnya lumayan lama pake banget, dari landing pukul 2pm, dan take off lagi pukul 9an pm.
Karena lamanya waktu transit tsb, saya sudah merancang niat untuk jalan-jalan sebentar di Singapura.
Hal ini mirip kayak waktu transit di Belanda selama 8 jam dulu, yg dimanfaatkan untuk jalan-jalan sehingga bisa merasakan naik keretanya plus muter2 pake kapal mengelilingi kota Belanda.
Alhamdulillahnya, pas perjalanan ke Indonesia, baca info tentang free tour yg ditempel di depan tempat duduk.
Durasi tour sekitar 3 jam dan waktu transit minimal seyogyanya lebih dari 5 setengah jam. Tour gratis ini khusus diperuntukkan bagi para penumpang Singapore Airlines. Menurut info guidenya, sumber pendanaan tour tsb dari kerjasama Changi Airport dan Singapore Airlines.
Pas aku daftar free tour kemarin, sebenarnya satu-satunya tour yg sesuai jadwal penerbanganku udah fully booked (jam 4 – 7 pm). Sebelumnya aku memang ke toilet dulu, jalan santai, ambil uang, baca info dll. Jadi gak langsung cari tempat daftar tour. Tour yg available adanya yg jam 6pm dan ga mungkin ikut tour tsb.
Karena toh sudah disitu, meski sudah liat dan baca pengumuman yg mana kuota udah penuh, saya tetap bertanya ke petugas. Ada 2 petugas di sana, yg satu berparas putih dan bermata sipit, yg satunya lagi berparas melayu dan berjilbab. Ibu yang berjilbab bertanya tentang detail penerbanganku dan aku menyampaikan apa masih bisa ikut karena jadwal yg memungkinkan hanya yg jam 4.
Well, akhirnya setelah liat passport, boarding pass, tiket, ibu tsb memutuskan mengikutkanku dalam tour yg kuotanya sudah penuh tadi. Kuota yg tadinya 20 orang ditambah 1 jadi 21 orang. Sisa tempat buat daftarin namaku udah nggak ada, sehingga beliau bikin garis manual pake penggaris.

Alhamdulillah Ya Allah… Karena ijinMu dan karuniaMu hal tersebut bisa terjadi. Alhamdulillah setelah sekian lama ingin sekali jalan-jalan ke Singapura terkabul juga.
Sekian kali aku transit di Singapura, tapi selalunya cuma menginjak tanah bandara. Dengan ijinNya, akhirnya Sabtu, 3 Nopember kemarin, terlaksana juga keinginan melihat ragam rupa negara Singapura.
Tujuan pertama tour kemarin ke Marina Bay, liat Merlion, si patung singa. Selanjutnya melintasi area Chinatown, melintasi area pasaraya deepavali, diakhiri dengan kunjungan ke malay heritage centre, liat masjid terbesar di sana, masjid Sultan.

Gereja tertua, sejak th 1835




Namanya juga free tour, waktu terbatas, maka tidak mungkin mengeksplorasi secara detail. Yah, at least diri ini sedikit banyak jadi tau lebih tentang Singapura, baik dari cerita guidenya maupun dari melihat dan merasakan sendiri.
Semoga di lain waktu, bisa berkunjung ke sana lagi untuk waktu yg lebih lama bersama keluarga. Aamiin…
Oya, guidenya cerita, bahwa salah satu penyebab kenapa rate kemacetan di Singapura rendah adalah karena diterapkannya ERP. Jadi kalo mobil melintasi ERP tsb harus bayar, entah berapa saya ga nanya. Public transport lengkap tersedia dan bagus. Selain itu, sangat amat mahal biaya untuk memiliki mobil disana.
Saya kurang bisa mendengar penjelasan guide dg jelas. Yg saya tangkap, bahwa utk memiliki mobil di sana, seseorang harus beli sertifikat kepemilikan mobil dg harga sekitar 30rb/40rb dollar Singapura? CMIIW. Kalo sudah punya sertifikasi tersebut, baru bisa beli mobil di dealer yg harganya bisa jadi 100rban dollar Singapura? Kursnya sekitar 10.000 an per 1 dollar Singapura. Intinya mahal. Mungkin itu jadi salah satu alasan juga mengapa orang lebih memakai public transportation.
Oke, gitu dulu ya ceritanya. InsyaAllah akan disambung lagi 🙂
P.S.
Alhamdulillah Allah senantiasa memberi bantuan dalam perjalanan saya dan keluarga. Di balik karuniaNya yang Maha Pengasih dan Penyayang, mungkin ada banyak faktor turut andil di dalamnya. Bisa jadi hal tersebut karena ridho suami dalam setiap apa yg saya lakukan. Atau karena doa suami, orang tua, keluarga, sahabat dll.
Boleh jadi juga karena berkah dari sedekah dan menolong sesama, sedekah di kala lapang maupun sempit. Walau jumlahnya tidaklah seberapa. Tapi saat sedang sempit alias perlu dana, memang jadi challenging banget utk melakukannya.
Meski diri ini membutuhkan dana yg buesar untuk berbagai hal dg penghasilan yg sekian, yg secara logika non sense kalo uang yg ada dipakai sedekah, alhamdulillah Allah ringankan hati dan tangan ini membantu saudara atau sesama tanpa banyak perhitungan. Demikian juga dengan suami.
Pernah terbersit takut bersedekah karena diri sendiri aja masih perlu. Tapi, setelah berpikir dan menimbang lagi, uang itu kan dari Allah. Rejeki dari Allah. Lha kenapa takut kurang kalau rejeki tsb dibelanjakan di jalan Allah.
Yang saya ingat bahwa bersedekah bermakna memberi pinjaman pada Allah. Ngasih pinjaman sama orang rawan ditipu. Kalau ngasih pinjaman sama Allah ya pasti ga akan rugi dan dikembalikan dengan yg jauuuh yg lebih baik, entah di dunia atau di akhirat.
Kenapa khawatir? Kenapa takut? Bahkan jika kita ditipu seseorang saat memberikan bantuan, kita tetap tak akan rugi. Karena niat baik dan amalnya akan tetap dibalas berlipat ganda oleh Allah.
Pun Allah berfirman bahwa Allah akan menolong hambaNya selama hambaNya menolong saudaranya. Jadi jangan pernah khawatir dalam membantu dan lakukan dengan ikhlas dan mengharap hanya pada ridho Allah semata.
Bersyukur dan bersyukur juga bisa menjadi salah satu kuncinya. Seperti firman Allah, bahwa Ia akan menambah nikmat bagi hamba-hambaNya yg bersyukur.
Sempatkan pula sholat dhuha barang 2 rokaat di pagi hari, insyaAllah akan membantu dalam membuka pintu rejeki dan pertolongan dariNya.
Berprasangka baik pada Allah mengenai apapun hal yg terjadi, walaupun pahit dan getir. Karena ada hikmah yg selalu bisa diambil dari setiap kejadian, jika kita menelaahnya dg ikhlas dan mendalam. Selalu ada ruang untuk melihat sesuatu dari kacamata positif, meski memang perlu belajar untuk melakukannya.
Well, saya tentunya tidak tahu hal yang mana yg membuat saya banyak mendapat pertolongan Allah. Hal-hal yg saya ceritakan di atas mungkin jadi salah satu penyebabnya atau malah bersamaan menjadi penyebabnya. Hal ini saya share, sama sekali tidak ada niatan lain melainkan supaya tulisan ini menjadi lebih bermanfaat dan semoga kawan2 bisa mengambil hikmahnya.
Well, bisa jadi usaha yang tampak sama membuahkan hasil berbeda. Tetaplah bersyukur, bersabar, niatkan ibadah, semata mengharap ridho Allah SWT. InsyaAllah Ia akan menganugerahkan yg terbaik untukmu.
Springfield, 12.58 am
Fitria