Tawakkal Part 1 – throw back kenangan saat cari kos untuk PDT di Bali

Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang siapa bertawakkal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya, Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendakNya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu kadarnya” (Q.S. Ath-Thalaq: 2-3)

 

PreDeparture Training (PDT) merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh semua penerima Beasiswa AAS sebelum berangkat ke Australia. Program ini juga menentukan apakah langkah kita ke Australia akan lancar atau malah tersendat karena tidak bisa memenuhi standar minimal nilai IELTS yang ditetapkan. Nilai IELTS sendiri menjadi suatu hal krusial mengingat hal itu menjadi syarat daftar universitas di Australia. Masing-masing universitas, jurusan, dan jenjang pendidikan memiliki syarat spesifik mengenai nilai IELTS ini.

Mengingat pentingnya program ini, maka tempat tinggal yang aman dan nyaman merupakan hal yang penting guna mendukung proses belajar. Jadi tidak sekedar asal dapat atau cari yang murah namun tidak menjadi tempat yang kondusif untuk istirahat dan belajar.

Oleh karena itu, sekitar awal Oktober 2017 (saya lupa detailnya), saya dan suami pergi ke Bali dengan niatan mencari kos selama PDT. Itu adalah kali pertama saya pergi ke Bali seumur hidup saya. Alhamdulillah, berkah PDT jadi bisa mengunjungi salah satu destinasi paling populer di Indonesia ini.

Pencarian diawali dengan tanya teman yang asli Bali, liat dari berbagai iklan di internet, misal olx, dan melalui aplikasi pencarian kos. Fyuh, ketika ingat prosesnya lumyan stressful juga. Namun masih lebih mending daripada dapat PDT di Jakarta yang cost nya jauh lebih mahal.

Setelah mendapat sekian list daftar kosan, kami pun berangkat ke Bali. Selama di Bali kami tinggal di hotel yang dipesan lewat Airy. Aplikasi ini recommended banget karena menyediakan banyak pilihan hotel bagus, bersih, dan murah. Malahan di salah satu hotel yang kami tinggali ada kolam renang pribadinya, padahal harganya murah. Memang sih kolamnya tidak begitu besar, tapi viewnya bagus.

Kami menyewa motor sejak sampai Bandara Ngurah Rai, Bali. Cari infonya lewat internet. Setelah riweh membandingkan berbagai website, pilihan saya tentukan. Alhamdulillah harga sewa motor termasuk murah per hari, lupa detailnya. Pas baru sadar dikasih salah satu helm gak ada kacanya dan telpon langsung diantarkan helm yang baru. Kami pakailah motor ini putar-putar Bali untuk mencari kosan.

Tujuan pertama yaitu mencari lokasi tempat PDT, IALF Bali yang ada di Jalan Sesetan. Ternyata lokasinya tidak terlalu jauh dari bandara, ya sekitar 30 menit kalau saya yang naik motor. Setelah tau lokasi, mulailah putar-putar di area sekitar IALF. 

Daftar yang dibuat sebagian dikunjungi, pun banyak sekali mengunjungi kosan berbekal iklan yang dipasang di pinggir jalan, gang, atau depan rumah yang dikontrakkan. 

Terus terang pencarian ini melelahkan tanpa kunjung ketemu yang diharapkan. Kosan yang murah terlihat tidak nyaman, kalo yang mahal ya tidak terjangkau. Kos dengan harga lumayan yang tampak nyaman rata-rata sudah penuh terisi. Kos yang tampak nyaman, eh ternyata setelah dilihat juga kurang nyaman. Setelah muter-muter akhirnya DP salah satu kos yang bentuknya paviliun dengan harga 2,5 juta per bulan. Terus terang harga ini mahal sekali bagi saya, tapi saat itu tampak memenuhi syarat, meski akhirnya mikir-mikir keliatan gelap dan spooky juga. Huhuuu….

Tadinya, sudah capek dengan hunting kos. Pencarian pun diselingi mengunjungi pantai Kuta dan tempat wisata lain. Saat pulang, kembali liat kos yang tampaknya menjanjikan dari OLX. Dari kemarin ke sana tapi ga ketemu yang jaga. Kami datangi lagi, karena tempatnya terlihat bersih, nyaman, aman, dan dekat dekali dengan IALF, hanya sekitar 500 m saja atau 10 menitan jalan ke IALF. Ada beberapa kamar yang sedang dibangun sehingga kami memiliki kesempatan melihat isi dalam kamar dengan ijin ke bapak-bapak yang kerja bangun kamar. Overall cocok sekali dengan kamarnya, bersih dan semua fasilitas terlihat baru.

Sayangnya kamar yang kami lihat yang unfurnished. Yang fully furnished saat itu penuh semua dan hanya bisa lihat gambarnya di internet. Setelah telpon yang punya rumah, disampaikan bahwa saat tanggal saya masuk akan ada satu kamar yang fully furnished kosong. Langsunglah saya ambil kamar itu dan mentransfer DP sebagai tanda jadi. Alhamdulillah pemilik kos juga berbaik hati mengijinkan saya menaruh barang-barang yang saya beli untuk persiapan kos di salah satu kamar yang kosong. Jadinya saat saya nanti udah sampai Bali dan sendiri sudah tidak bingung dengan belanja-belanja barang buat kebutuhan hidup. Kamar sudah ada AC, Queen Bed, TV, dapur, toilet, lemari, beranda, dan luasnya lega. Bersih pula. Harganya pun pas di kantong yaitu 1,3 juta per bulan, di luar listrik. Alhamdulillah banget akhirnya dapat kos ini.

DP yang kami berikan ke kosan yang sebelumnya pun kami ikhlaskan. Lagian, rasanya gak sanggup buat bayar kosnya tiap bulan juga. Tiap bulan, peserta PDT dapat jatah 3 juta dari beasiswa AAS. Kalo jadi di kos itu, tinggal sisa 500 ribu mau buat apa? haha….

Saat selesai PDT, hari yang tersisa buat kos nanggung dari pembayaran bulan sebelumnya, karena hanya 10 hari. Kalau bayar 1 bulan padahal cuman ditinggali 10 hari tentunya sayang. Banyak kos yang menerapkan sistem itu sih, nggak peduli ya tetap di charge 1 bulan meski tinggalnya lebih singkat.

Alhamdulillah, mbak Santi pemilik kos orangnya baik, diijinkannya saya tinggal kos dihitung harian selama 10 hari itu, dengan harga sekitar 50 ribu per hari. Jadinya cukup bayar 500 ribu, bukan 1,3 juta. Bagi saya, itu sangat membantu sekali. Apalagi dengan fakta hampir tiap minggu saya pulang ke Jogja yang menyedot banyak biaya (hal ini saya dilakukan dengan niat memenuhi tanggung jawab dan peran sebagai orang tua, juga meminimalisir stres karena meninggalkan anak). 

Untuk tinggal kos itu, ada deposit uang di awal kos yang digunakan pemilik kos sebagai jaga-jaga kalau ada kerusakan yang disebabkan penghuni kos selama tinggal. Jika saat keluar kos nya dalam keadaan baik maka uang deposit akan dikembalikan penuh. Saat itu saya diminta 300 ribu di awal kos. Nah, uang deposit ini rencana akan saya gunakan untuk menutup biaya kos 10 hari, jadi tinggal nambahin dikit. Namun, sampai saat hari-hari terakhir kos, mbak Santi nggak nanya atau ngasih tahu bagaimana jadinya bayarnya. Akhirnya saya sms tanya. Sebelumnya saya berterima kasih pada beliau karena telah menyedikan tempat kos yang aman dan nyaman selama saya tinggal. Mbak Santi emang baik dan bertanggung jawab. Misalnya ketika asaya menyampaikan keluhan sekering listik rusak maka pada hari itu langsung diperbaiki. Lanjut lagi certia, kemudian saya tanya jadinya bagaimana pembayarannya sisanya? Apakah uang deposit saya yang 300 ribu dulu itu cukup? 

Alhamdulillah, atas ijin Allah mbak Santi menyampaikan bahwa deposit tersebut cukup. Padahal kalo dihitung kan harusnya masih tambah setidaknya 200 ribu. Saya nggak tau kenapa mbak Santi memutuskan demikian. Entah apa karena tau saya toh hampir selalu pulang saat weekend, lihat kamar terjaga rapi, atau entah yang lain. Yang jelas Allah telah menggerakkan hatinya untuk melakukan hal tersebut. Terima kasih Ya Allah….

Akhirnya, yang saya pelajari dari kejadian tersebut adalah bahwa Allah memberi jalan keluar setelah usaha sekuat tenaga dilakukan dalam mendapatkan dan mencari sesuatu, yang mana pada saat yang sama diiringi dengan berdoa berdoa berdoa untuk diberikan yang terbaik. Dalam kasus saya mencari kosan.

Pada titik kritis dimana saya tidak tahu mana yang terbaik padahal sudah menggenapkan usaha, maka semuanya saya pasrahkan pada Allah semata. Karena Ia lah yang Maha Tahu yang terbaik hambaNya. Bukan saya.

Setelah saya mencari dari berbagai info, muter-muter stres capek ga karuan, ikhtiar datang ke Bali buat nyari, alhamdulillah Allah mudahkan prosesnya.Alhamdulillah Allah selamatkan dari opsi yang mungkin bisa jadi membawa keburukan. Alhamdulillah Allah tempatkan di tempat yang terbaik sesuai dengan keadaan dan keperluan saya.

Pun hikmah lain dengan datang ke Bali sebelum PDT dimulai yaitu saya jadi lumayan paham situasi di Bali, tau dimana tempat belanja kebutuhan kos yang murah, tempat belanja yang lain, lumayan hapal jalan-jalan terutama disekitas area PDT, dan tau rute naik motor kalau ke pp Bandara. Ini beneran membantu banget ketika saya tinggal di Bali setelahnya.

Well, Tawakkal, ya tawakkal lah menurut saya menjadi salah satu kuncinya. Ketika sudah menggenapkan usaha, maka panjatkanlah doa-doa, supaya Ia yang Maha Tahu apa yang terbaik bagi kita memberi jalan untuk mendapatkan yang terbaik sesuai situasi dan kondisi kita. 

Setelah purna usaha dan doa, Allah meringankan semua beban dan persoalan sesuai dengan kehendakNya.

Maka genapkanlah usahamu, dan janganlah pernah berhenti berdoa. Semoga Allah yang Maha Kuasa senantiasa menganugerahkan yang terbaik bagimu. Aamiin…

P.S. Kosan yang saya tinggali ada di Jalan Dukuhsari no 25/26 Sesetan Denpasar. 

Springfield, 19 November 2018

Advertisement

6 thoughts on “Tawakkal Part 1 – throw back kenangan saat cari kos untuk PDT di Bali

  1. Selamat sore mbak,

    Perkenalkan saya aldis.
    Tulisan-tulisan mbak sangat menginspirasi, semakin mqntap untuk mencoba aas 2019 ini.
    Ohya mbak, hanya sedikit penasaran, setelah pdt ke masuk kuliah itu jaraknya berapa lama ya?
    Terimakasih utk tanggapannya

    Salam

    Like

    1. Salam kenal mbak Aldis,
      Setelah PDT biasanya dalam 3 bulan sudah mulai kuliah mbak. Kecuali kalau harus defer, misal karena skor IELTS belum mencukupi atau alasan lain misal ibu hamil sudah dekat due date lahiran, maka bisa defer ke semester berikutnya.
      Hope this helps. 🙂
      Fitria

      Like

  2. halo mba sy visitor mba fitria krn sdg mencari info kost untuk english training dari NZS di ialf awal tahun nnti..mba mohon ijin mnanyakan apakah nomor yg dishare itu atas nama mba shinta atau mba triana ya mba? sy smpet mw dp kostanya mba tp mw makesure dulu. thx mb sblumya

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s