Assalamualaikum Wr. Wb.,
Bapak/Ibu/Rekan-rekan yang saya hormati,
Alhamdulillah paper kedua dari projek PhD saya telah terbit di BMC Public Health, dengan judul “Adolescents’ physical activity and sedentary behaviour in Indonesia during the COVID-19 pandemic: a qualitative study of mothers’ perspectives” (Aktivitas jasmani dan perilaku sedentari para remaja di Indonesia selama pandemi COVID-19: studi kualitatif atas perspektif Ibu).
Artikel dapat diakses secara terbuka melalui https://bmcpublichealth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12889-021-11931-1
Sitasi: Andriyani, F.D., Biddle, S.J.H. & De Cocker, K. Adolescents’ physical activity and sedentary behaviour in Indonesia during the COVID-19 pandemic: a qualitative study of mothers’ perspectives. BMC Public Health 21, 1864 (2021). https://doi.org/10.1186/s12889-021-11931-1
Latar belakang
Adaptasi sosial dan perilaku selama pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi gaya hidup remaja secara signifikan. Studi ini bertujuan mengeksplor alasan-alasan yang dapat mempengaruhi perubahan pada aktivitas jasmani dan perilaku sedentari remaja Indonesia selama pandemi berdasarkan perspektif orangtua.
Metode
Kami merekrut orangtua (n = 20) di Daerah Istimewa Yogyakarta (Juli–Agustus 2020) menggunakan purposive and snowball sampling. Interview individual direkam suaranya, ditranskrib, dan dianonimkan. Data diimport ke software NVivo untuk reflexive thematic analysis.
Hasil penelitian
Interview berlangsung antara 38 and 113 menit (M = 65 menit).
Rentang usia peserta di antara 36 dan 54 tahun (M = 42.6 tahun). Rentang usia anak dari peserta di antara 12 dan 15 tahun (M = 13.7 tahun, putri: 9, putra: 11). Tema terkait perubahan dalam aktivitas jasmani selama pandemi yaitu: 1) determinasi diri dan kesenangan, 2) dukungan dari orang lain, dan 3) fasilitas dan peralatan aktivitas jasmani, Tema terkait perubahan dalam perilaku sedentari selama pandemi yaitu: 1) tuntutan pendidikan, 2) efek psikologis karena pandemi, 3) ketersediaan alat dan internet, 4) kontrol orangtua, dan 5) fasilitator sosial.
Kesimpulan
Selama pandemi, mayoritas Ibu merasa anaknya menjadi kurang aktif dan menggunakan perangkat berbasis layar lebih lama, baik untuk tujuan pendidikan maupun rekreasi, dibandingkan sebelum pandemi. Tema-tema yang kami paparkan dapat berguna untuk pengembangan intervensi dan kebijakan untuk mempromosikan aktivitas jasmani dan mengurangi perilaku sedentari pada remaja. Intervensi dapat dilakukan dengan, misalnya, meningkatkan kesadaran orangtua dan remaja mengenai panduan aktivitas terkini (misal panduan dari WHO), menyediakan penyuluhan mengenai penggunaan layar untuk keperluan rekreasi yang lebih sehat, dan melibatkan orangtua, teman sebaya dan guru. Meningkatkan aksesibilitas terhadap sarana dan prasarana aktivitas jasmani, menggunakan program dan platform media sosial favorit remaja untuk intervensi, dan menyediakan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan juga penting.
Demikian diseminasi singkat untuk penelitian kedua pada projek PhD saya. Silakan Bapak/Ibu/Rekan-rekan dapat mendownload artikel lengkapnya pada link yang saya cantumkan.
Terima kasih,
Fitria Dwi Andriyani
PhD Candidate, University of Southern Queensland, Australia
Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga, FIK UNY, Yogyakarta